Penyedia Survey Bawah Air Ahlinya di Sumba Barat Daya ops@diver.id

Penyelamatan laut adalah sistem pemulihan kapal dan muatannya sesudah kapal karam atau korban maritim lainnya. Penyelamatan bisa termasuk penarik, mengapung ulang kapal, atau merubah perbaikan pada kapal untuk memelihara lingkungan pesisir berasal dari tumpahan minyak atau kontaminan lainnya adalah prioritas utama. Sebelum penemuan radio, fasilitas penyelamatan akan diberikan kepada kapal yang terserang oleh kapal apa pun yang kebetulan lewat, sekarang beberapa besar penyelamatan dilakukan oleh perusahaan penyelamat khusus dengan team dan peralatan khusus. PT. Arkananta Indonesia – Arkindo konsen & berkesinambungan didalam dunia ini bersama aman, ketepatan selagi yang bisa diperhitungkan & profesionalime yang sudah teruji

Signifikansi hukum penyelamatan adalah bahwa penyelamat yang sukses berhak mendapat imbalan, yang merupakan jatah berasal dari keseluruhan nilai kapal dan muatannya. Jumlah penghargaan ditentukan sesudah itu pada “sidang atas pegadaian” oleh pengadilan maritim cocok bersama Pasal 13 dan 14 berasal dari International Salvage Convention of 1989. Konsep hukum lazim penyelamatan dibentuk oleh Pengadilan Admiralty Inggris, dan didefinisikan sebagai “layanan sukses sukarela yang disajikan untuk menyelamatkan properti maritim di dalam bahaya di laut, memberi hak kepada salvor untuk memperoleh imbalan”; dan definisi ini udah disempurnakan lebih lanjut oleh Konvensi 1989.

Semua kapal punya tugas internasional untuk mengimbuhkan perlindungan yang masuk akal ke kapal lain didalam kesulitan untuk menyelamatkan kehidupan. Setiap tawaran dukungan penyelamatan bisa ditolak; namun terkecuali diterima, kontrak secara otomatis terlihat untuk berikan salvor yang berhasil hak atas imbalan berdasarkan Konvensi 1989. Biasanya, kapal dan penyelamat akan mendaftar ke perjanjian LOF agar kriteria penyelamatan jelas. Sejak tahun 2000, telah menjadi standar untuk beri tambahan klausul SCOPIC (Klausul “Kompensasi Khusus – P & I Club”) kepada LOF

Klasifikasi penyelamatan

Salvor adalah pelaut dan insinyur yang lakukan penyelamatan ke kapal yang tidak mereka miliki, dan bukan anggota kru kapal yang asli. Ketika menyelamatkan kapal-kapal besar mampu gunakan derek, dermaga kering dan penyelam untuk mengangkat dan melakukan perbaikan kapal yang terendam atau tenggelam. Tujuan dari penyelamatan mungkin untuk memperbaiki kapal di pelabuhan atau dermaga kering, atau untuk membersihkan saluran untuk navigasi. Operasi penyelamatan barangkali juga mempunyai tujuan untuk menghambat polusi atau kerusakan lingkungan laut. Selain itu, kapal atau bagian berharga dari kapal atau muatannya dapat dipulihkan untuk dijual kembali, atau untuk skrap

  1. Offshore Salvage

Pengapungan lagi kapal yang terdampar atau tenggelam di perairan terbuka disebut sebagai penyelamatan di laut. Dalam penyelamatan tipe ini, kapal-kapal terkena gelombang, arus dan cuaca dan merupakan yang paling rentan dan sulit untuk dikerjakan. Penyelamatan lepas pantai bisa saja hanya mengimbuhkan sedikit kesempatan bagi tim penyelamat gara-gara cuaca yang terlalu tinggi atau cuaca tidak baik misalnya. Biasanya, penyelamatan terlepas pantai dilaksanakan dari kapal tunda penyelamatan dan tugboat yang belum dilengkapi sebelumnya. Selain itu, layanan selam portabel dapat diangkut bersama dengan helikopter atau perahu kecil ke daerah kerja

  1. Horbour Salvage

Adalah penyelamatan pelabuhan mengacu terhadap penyelamatan kapal yang terdampar atau tenggelam di perairan terlindung. Kapal-kapal semacam itu kebanyakan tidak mengalami kerusakan yang mirip yang disebabkan oleh keadaan laut dan cuaca seperti kapal-kapal penyelamat terlepas pantai

  1. Cargo & Equipment Salvage

Adalah penyelamatan terhadap cargo / peralatan yang dibawa oleh kapal yang tenggelam jadi prioritas lebih tinggi daripada menyelamtkan kapal itu sendiri. Kargo dapat menyebabkan bahaya lingkungan atau bisa saja terhitung bahan mahal seperti mesin atau logam mulia. Dalam wujud penyelamatan ini, fokus utamanya adalah pada pindahan barang secara cepat dan barangkali terhitung pembongkaran atau penghancuran lambung

  1. Wreck Removal

Adalah pengambilan / pemecahan reruntuhan / bangkai kapal berfokus pada penghilangan rongsokan beresiko yang miliki sedikit atau tidak ada nilai sisa. Karena obyek di sini bukan untuk menyelamatkan kapal, bangkai kapal biasanya direfleksikan atau dihilangkan dengan metode yang paling tidak mahal dan paling praktis. Dalam banyak kasus, bahan beresiko kudu dibuang sebelum menyingkirkan rongsokan. Teknik yang paling umum digunakan dalam penghancuran rongsokan adalah memotong lunas jadi anggota yang gampang ditangani atau mengapungkan kapal dan menggeser di perairan yang lebih dalam

  1. Afloat Salvage

Adalah penyelamatan kapal yang rusak namun tetap mengapung disebut afloat salvage. Jenis penyelamatan ini kebanyakan tidak mengganggu dan terutama melibatkan pekerjaan pengendalian kerusakan seperti pengelasan lambung, stabilisasi (tank balas rebalancing dan pindahan muatan) dan penyangga struktural

  1. Clearance Salvage

Adalah penghapusan terkoordinasi atau penyelamatan banyak kapal di pelabuhan atau perairan. Ini biasanya ikuti moment bencana seperti tsunami, badai atau tindakan perang (misalnya Pearl Harbor)